5 Tips Ketika Jadi Korban Pelecehan di Kereta Api

Saat berada di tempat umum, siapa pun tidak lepas dari ancaman kejahatan.

Salah satu ancaman yang mungkin bisa dialami masyarakat, khususnya wanita, adalah tindakan pelecehan seksual di transportasi umum, seperti kereta api.

Walaupun sudah bersikap dan berpakaian sopan, aksi pelecehan seksual itu mungkin saja dialami oleh siapapun.

Lantas, apa yang harus dilakukan ketika mengalami pelecehan di kereta api? Selama ini, sebagian orang mengira bahwa tindakan pelecehan hanya mengarah ke pemaksaan hubungan intim atau pemerkosaan.

Dikutip dari laman Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, ada beberapa jenis pelecehan seksual, diantaranya pelecehan gender seperti merendahkan wanita, menggoda, mendesak, menjanjikan imbalan, hingga sentuhan fisik yang disengaja.

Juru Bicara Eks Anggota DPR Bantah Ada Motif Politik dalam Pengaduan terhadap Sugeng Suparwoto Apa yang Harus Dilakukan Ketika Menjadi Korban Pelecehan Seksual? Komnas Perempuan menyebutkan penumpang perempuan merupakan kelompok paling rentan menjadi korban kekerasan seksual di area transportasi publik.

Ada tiga reaksi yang biasa diperlihatkan korban, yaitu berani melawan, melaporkan, dan paling banyak justru memilih diam karena takut.

Melansir laman UNS, berikut lima tips hadapi pelecehan seksual, antara lain: Pelapor Sugeng Suparwoto atas Dugaan Pelecehan Seksual Beri Klarifikasi di MKD Hari Ini 1.

Menghindari atau melawan.

Ketika melawan, pastikan situasi memungkinkan.

2.

Berhenti dan menatap mata pelaku dengan berani.

3.

Percaya diri yang ditunjukkan dengan gestur dapat mengurangi risiko pelecehan.

4.

Berani untuk minta tolong atau melapor.

5.

Membawa peralatan perlindungan diri seperti peluit untuk memberi isyarat bahwa kondisi sedang tidak aman.

KAI, dalam laman resminya mengungkapkan bahwa tidak akan memberi ruang sedikit pun untuk tindakan pelecehan seksual.

Kasus pelecehan bukanlah hal sepele.

Tindakan itu menyangkut kesehatan mental dan hak orang lain yang terenggut oleh pelaku yang semena-mena.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari pelecehan seksual di kereta api, di antaranya bersikap tenang, jangan ragu untuk menegur pelaku, dan segera melapor kepada pihak yang bertugas.

Tindakan menegur pelaku di tempat umum dan bersikap tegas dapat dilakukan, apalagi jika korban disentuh oleh orang tidak dikenal.

Petugas PT KAI tidak hanya melayani segala sesuatu yang berkaitan dengan fasilitas perkeretaapian.

Namun juga menyangkut kenyamanan dan keamanan penumpang.

Jika korban pelecehan seksual merasa terancam, bisa menghubungi kondektur melalui nomor telepon yang tercantum di ujung kabin kereta.

Serta mengirimkan keluhan ke Contact Center KAI lewat telepon 121, WhatsApp (WA) 08111-2111-121, surel (email) [email protected], dan media sosial @KAI121.

Pilihan Editor: Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”.

Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA | KAI.ID | KOMNAS PEREMPUAN | UNAIR | UNS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *