Gempa M5, 2 Guncang Bengkulu, Subduksi Lempeng Indo-Australia Terus Aktif

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan analisis dan perubahan parameter terhadap gempa yang mengguncang Bengkulu pada Selasa dini hari, 21 Februari 2023, pukul 03.13.51 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan wilayah Samudra Hindia pantai barat Sumatra, Seluma, Bengkulu diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2.

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini: Seluruh Wilayah Berawan Hingga Jumat Malam Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,39° Lintang Selatan dan 102,08° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 59 kilometer arah selatan Kota Bengkulu pada kedalaman 56 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia,” ujar Daryono.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Gempa bumi ini dirasakan di Seluma dengan skala intensitas III MMI, Manna dan Kota Bengkulu dengan skala intensitas II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah Indonesia Berdasarkan data, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Selain itu, hingga pukul 03.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Sebelumnya, pada hari Senin, 20 Februari 2023, aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia juga memicu gempa magnitudo 5,2 di di Simeulue, Aceh.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Daryono saat itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *